PERAN SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN
KARAKTER
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.
Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan,
kepribadian dan akhlak mulia. Amanah ini bermaksud agar pendidikan tidak hanya
membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau
berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh
berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Karakter merupakan ujung tombang
kokohnya sebuah Negara yang maju. Dengan kepribadian yang diterapkan dalam
pendidikan karakter siswa di sekolah diharapkan siswa memiliki kepribadian yang
sopan, santun, tertib, menghargai, mendengarkan, dan memiliki rasa kekeluargaan
yang tinggi dalam suatu sekolah.
Lingkungan
adalah salah satu aspek terbentuknya
kepribadian siswa. Hal ini tentunya keluarga sangat berpengaruh terhadap
tingkah laku dan kepribadian siswa, dengan perilaku dan karakter orang tua yang
diperlihatkan didepan anak akan dicontohnya. Kesadaran seluruh lapisan
masyarakat dan peserta didik bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan
Pancasila, sehingga tidak bisa mengatakan kita perlu menjadi negara Islam.
Sebetulnya Islam sudah ada dalam Pancasila. Untuk itu dengan diterapkan
butir-butir pancasila akan menuntun masyarakat untuk selalu berkeperilaku yang baik di depan ank-anaknya.
Sekolah sebagai aspek ke dua dalam
lingkungan untuk pembentukkan karakter
siswa. Di sini peranan guru menjadi ujung tombak pendidikan karakter . Kira-kira, pendekatan apakah yang tepat untuk
menyampaikan Pendidikan Karakter terhadap anak didik di SMP?
Itu terkait dengan bagaimana menyeimbangkan psikologi anak dengan umurnya. Ketika usia anak didik itu rendah, maka intervensi kita harus semakin tinggi. Ketika usia anak didik itu tinggi, maka kita harus banyak memberikan fleksibilitas. Jadi ketika memberikan Pendidikan Karakter kepada anak didik di SMP, ya disesuaikan dengan psikologi mereka. Kalau di SD kan harus banyak permainan, jadi dekatilah mereka dengan cara permainan. Kalau di SMP itu, di kelas-kelas awal permainannya masih ada. Tapi kalau sudah di kelas 8 dan kelas 9, ya permainannya harus dikurangi. Jadi pendekatan kepada anak didik SMP itu lebih mengarah pada proses peremajaan. Katakan begitulah. Dan anak didik usia SMP itu kan curiosity atau keingintahuannya sangat tinggi. Jadi harus banyak komunikasi, banyak memberikan guide supaya mereka tidak salah arah. Karena dalam usia pencarian identitas itu, kedekatan kita pada anak didik memang dituntut. Selain guru dan kepala sekolah, keterlibatan komite sekolah dalam pelaksanaan Pendidikan Karakter ini sangat penting. Agar mereka turut menyebarluaskan ide Pendidikan Karakter kepada masyrakat, dengan harapan masyarakat tumbuh kepeduliannya. Selain guru dan kepala sekolah, keterlibatan komite sekolah dalam pelaksanaan Pendidikan Karakter ini sangat penting. Agar mereka turut menyebarluaskan ide Pendidikan Karakter kepada masyrakat, dengan harapan masyarakat tumbuh kepeduliannya.
Itu terkait dengan bagaimana menyeimbangkan psikologi anak dengan umurnya. Ketika usia anak didik itu rendah, maka intervensi kita harus semakin tinggi. Ketika usia anak didik itu tinggi, maka kita harus banyak memberikan fleksibilitas. Jadi ketika memberikan Pendidikan Karakter kepada anak didik di SMP, ya disesuaikan dengan psikologi mereka. Kalau di SD kan harus banyak permainan, jadi dekatilah mereka dengan cara permainan. Kalau di SMP itu, di kelas-kelas awal permainannya masih ada. Tapi kalau sudah di kelas 8 dan kelas 9, ya permainannya harus dikurangi. Jadi pendekatan kepada anak didik SMP itu lebih mengarah pada proses peremajaan. Katakan begitulah. Dan anak didik usia SMP itu kan curiosity atau keingintahuannya sangat tinggi. Jadi harus banyak komunikasi, banyak memberikan guide supaya mereka tidak salah arah. Karena dalam usia pencarian identitas itu, kedekatan kita pada anak didik memang dituntut. Selain guru dan kepala sekolah, keterlibatan komite sekolah dalam pelaksanaan Pendidikan Karakter ini sangat penting. Agar mereka turut menyebarluaskan ide Pendidikan Karakter kepada masyrakat, dengan harapan masyarakat tumbuh kepeduliannya. Selain guru dan kepala sekolah, keterlibatan komite sekolah dalam pelaksanaan Pendidikan Karakter ini sangat penting. Agar mereka turut menyebarluaskan ide Pendidikan Karakter kepada masyrakat, dengan harapan masyarakat tumbuh kepeduliannya.
Menurut Mochtar
Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke
pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan
akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter
yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif
solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah
diimplementasikan di sekolah.
Melalui program ini diharapkan lulusan-lulusan dari peserta didik dapat memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
Melalui program ini diharapkan lulusan-lulusan dari peserta didik dapat memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
Pendidikan karakter bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah
pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang.
Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan dari negara-negara lain.........
Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan dari negara-negara lain.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar